Basa - Basi

Jumat, 06 Maret 2009

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah, tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa marah.


Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.


Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas. Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.

Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah. Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan.

Hanya karena Anda menyadari dengan baik -tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat Anda merasa marah.

Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.

Sumber : Mario Teguh

posted by hilman at 13.54

1 Comments:

Kesabaran adalah akibat?
lalu sebabnya kemarahan?
kalau gitu berlakulah agar tidak membuat kemarahan. kau jg tidak ingin dibuat marah kan?
maka bersedialah saling menghormati dan berlaku "PADA TEMPATNYA"

2 September 2012 pukul 11.35  

Posting Komentar

<< Home